Social Icons

Price List Komputer

Tuesday, June 21, 2016

PRODUK INVESTASI

1. DEPOSITO
Deposito adalah sebuah produk investasi yang biasanya dikeluarkan oleh Bank. berupa tabungan dengan jangka waktu tertentu. mekanisme kerjanya seperti ini. kita punya uang misalnya 10 juta apabila kita depositokan ke bank maka uang kita yg 10 juta tidak bisa kita ambil dengan perjanjian jangka waktu misalanya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. dengan adanya perjanjian tersebut maka bank akan memberikan bunga sebagai keuntungan dari penyimpanan uang tersebut. biasanya si kalo 1 tahun sekitar 6%.

6% sedikit ya. memang kalau melihat bunga yang dihasilkan sangat sedikit sekali. Tapi deposito ini memberikan kepastian keuntungan. tidak seperti saham dan obligasi yang harganya naik turun. karena uang kita digunakan oleh bank mungkin untuk memberikan pinjaman kepada yg memerlukan sehingga kita mendapatkan kepastian dari hasil bunga tersebut. 

yang paling tidak saya suka dari menabung di deposito adalah setoran minimal dideposito Rp. 5.000.000,- bagaimana caranya kita menabung kalo harus mengumpulkan uang sebanyak itu dahulu. sedangkan saat gajian bagimana kalo kita hanya bisa menabung 500rb. kalo ditaro di bank dengan sistem tabungan biasa saya uda males kenapa duit kita tidak akan bertambah. tabungan bank sekarang bukanlah tempat yang baik untuk berternak uang karena biaya administrasi dan pajak lebih besar dari biaya bunga so. mulai sekarang ingat jangan pernah nabung di bank ya. Bank itu tempat penitipan uang yang aman tapi bukan tempat berternak uang. bisa berternak uang tapi harus lewat produk deposito ini itu juga dengan bunga yang kecil sekali.


Resiko Kerugian di deposito ini sangat rendah. tapi pernah ada kejadian dimana deposito ini tidak dikembalikan. namanya juga investasi semua ada resikonya hanya saja ini yg paling rendah.

2. REKSADANA

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia dipasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.

Dana ini kemudia akan dikelola oleh seorang manajer investasi (Fund Manager) kedalam portofolio investasi, baik berupa pasar uang, obligasi, campuran dan saham.

Manager Investasi (Fund Manager) adalah seseorang yang sudah memiliki pengalaman yg cukup lama dalam mengelola dana investasi ke instrumen investasi yg ada di pasar modal.

Reksadana ini sendiri memiliki beberapa macam

  1. Reksadana Pasar Uang (Reksadana Money Market)
  2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income)
  3. Reksadana Campuran (Balance Fund)
  4. Reksadana Saham ( Equity Fund)

Sekarang mari kita bahas satu persatu apa saja macam dari reksadana itu sendiri

  1. Reksadana Pasar uang atau Money Market adalah suatu kumpulan dana investasi yang pengelolaannya dananya dialokasikan pada Deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan Obligasi (jatuh temponya kurang dari 1 tahun). Reksadana ini tingkat resikonya kecil dan relatif aman namun potensi keuntungannya hanya sedikit diatas deposito. reksadana ini cocok bagi yang ingin menyimpan dananya kurang dari 1 tahun. reksadana ini hanya menghasilakan return antara 6%-7.5% pertahun.
  2. Reksadana Pendapatan tetap ( Fixed Income) adalah reksadana yg dana kelolaannya di investasikan ke obligasi minimal 80%. Resiko dari reksadana pendapatan tetap ini sedikit lebih tinggi dari reksadana pasar uang namun returnnya bisa mencapai lebih dari 10% per tahun. reksadana ini cocok bagi yang ingin menyimpan dananya lebih dari 1-3 tahun tapi kurang dari 5 tahun
  3. Reksadana Campuran (balance Fund) sesuai dengan namanya reksadana ini menginvestasikan dana kelolaanya ke berbagai instrumen investasi keuangan seperti deposito, obligasi, dan saham. karena dapat berinvestasi disaham maka reksadana ini memiliki tingkat resiko yg lebih tinggi dari ke 2 reksadana diatas. akan tetapi return yang dihasilkan juga lebih tinggi daripada ke 2 reksadan diatas. reksadan ini cocok bagi yang ingin berinvestasi lebih dari 3-5 tahun ke atas
  4. Reksadana Saham ( Equity Fund) reksadana ini adalah reksadana yang dana kelolaannya 80% diinvestasikan ke saham. sehingga berpotensi memiliki tingkat resiko yg paling tinggi dan juga memiliki return yang paling besar dari beberapa reksadana yg ada. reksadana saham cocok bagi yg ingin berinvestasi diatas 5 tahun.



Reksadana Pasar Uang
Investasi dalam bentuk reksadana merupakan investasi yang dilakukan melalui perusahaan reksadana. Prosesnya cukup mudah karena yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan sejumlah uang dan diberikan kepada Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan di pasar uang. Jumlah uang yang Anda berikan akan dikonversi ke dalam bentuk unit reksadana yang disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB). Peningkatan atau penurunan harga satuan unit reksadana tersebut bergantung pada keuntungan atau kerugian yang dilakukan MI Anda dan juga pada kondisi keuangan dalam negeri atau luar negeri.
Seperti yang sudah dikatakan tadi, dalam Reksadana Pasar Uang, Anda akan memiliki seorang MI. Manajer Investasi adalah orang yang melakukan perputaran uang Anda. Dalam hal ini, MI akan memutarkan uang Anda di pasar uang untuk mendapatkan keuntungan. Kepandaian MI dalam melihat situasi pasar uang dan jenis investasi yang baik akan sangat berpengaruh pada keuntungan atau kerugian yang Anda dapatkan.
Reksadana Pasar Uang merupakan jenis investasi reksadana yang paling aman dibanding jenis reksadana lainnya, tetapi psatinya keuntungannya juga paling kecil daripada yang lain. Meskipun begitu, investasi di Reksadana Pasar Uang akan lebih baik daripada deposito. Mengapa?

Kelebihan Reksadana Pasar Uang Daripada Deposito

Reksadana Pasar Uang VS Deposito via raja-investasi.com
Berikut ini adalah hal-hal yang membuat Reksadana Pasar Uang lebih baik daripada deposito:

1. Keuntungan Bisa Lebih Tinggi

Ketika Anda melakukan investasi dengan deposito, maka jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan sudah pasti sejak awal dan suku bunganya berkisar 4% hingga 6%. Sedangkan dengan menggunakan Reksadana Pasar Uang, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada itu. Mengapa? Karena perputaran uang yang dilakukan tidak hanya berpaku pada satu jenis produk investasi, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari produk investasi pasar uang yang sedang bagus pada saat itu.

2. Jumlah Minimum Investasi Lebih Rendah

Dalam Reksadana Pasar Uang, Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal investasi yang tergolong sangat rendah, yakni Rp100 ribu. Hal ini sangat memudahkan Anda dalam memulai investasi, karena modal investasi yang diperlukan tidak banyak dan tidak ada perbedaan return antara modal yang kecil ataupun besar.
Berbeda dengan Reksadana Pasar Uang, deposito mengharuskan Anda untuk memiliki modal investasi yang cukup besar. Umumnya, minimal Anda harus menaruh uang Rp1 juta untuk memiliki deposito. Tentu saja dengan modal yang kecil, return yang Anda dapatkan juga hanya berdasarkan suku bunga terendah.
Jadi buat kamu yang belum punya banyak modal untuk investasi, lebih baik mulai lakukan investasi di Reksadana Pasar Uang.

3. Pengambilan Dana Fleksibel Tanpa Denda

Seperti yang Anda ketahui, jika Anda berinvestasi dengan deposito, dana yang Anda taruh tidak dapat Anda ambil seenaknya. Ada jangka waktu yang harus dipenuhi dulu sebelum uang itu bisa diambil tanpa terkena denda. Denda akan dikenakan kepada Anda jika pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Jadi prosesnya tidak fleksibel.

Baca Juga: Apa Itu Reksadana? Ini Yang Perlu Diketahui

Reksadana Pasar Uang memberikan kesempatan untuk Anda mengambil dana secara lebih fleksibel. Anda bisa mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Terlebih lagi, pencairan dana di Reksadana Pasar Uang dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena prosesnya bisa dilakukan secara online, jadi Anda tidak perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana Anda.

4. Tidak Ada Jangka Waktu

Sebelum memilih untuk berinvestasi dengan deposito, Anda harus memikirkan dengan matang kegunaan investasi itu dan memastikan bahwa uang itu tidak Anda perlukan sesuai jangka waktu yang sudah Anda pilih. Hal ini dimaksudkan supaya Anda tidak terkena denda jika mengambil sebelum jatuh tempo. Namun bagaimana jika tiba-tiba saja Anda mendadak membutuhkan uang itu? Disinilah letak kelebihan Reksadana Pasar Uang lainnya.
Saat Anda melakukan investasi di Reksadana Pasar Uang, Anda tidak perlu pusing memikirkan masa depan uang tersebut, karena uang bisa diambil kapan saja tanpa kena denda. Bahkan investasi bisa Anda lakukan hanya dalam 1 hari saja, jadi benar-benar tidak ribet.

Sisi Negatif Reksadana Pasar Uang

Sisi Negartif Reksadana Pasar Uang via thediligentadvisor.com
Poin-poin di atas merupakan kelebihan dari pasar uang dibanding deposito, namun segala sesuatu pasti ada positif dan negatifnya. Sisi negatif dari Reksadana Pasar Uang sangat perlu Anda ketahui untuk mengetahui medan investasi yang akan Anda lakukan.

1. Beresiko

Saat melakukan investasi dengan Reksadana Pasar Uang, maka MI Anda akan melakukan perputaran uang di dunia pasar uang dan tentunya ada resiko bahwa tempat perputaran itu wanprestasi. Jika hal itu terjadi, maka Anda akan mengalami kerugian. Namun kerugian tersebut tidak akan terlalu besar karena sudah dibatasi dengan peraturan untuk hanya menaruh maksimal 10% pada masing-masing jenis pasar uang. Dengan adanya peraturan itu, Anda tidak akan merasakan kerugian yang bisa menghabiskan seluruh modal investasi Anda.

2. Nilai Return Tidak Pasti

Berbeda dengan deposito yang memiliki nilai return yang jelas, Reksadana Pasar Uang memberikan nilai return yang berfluktuasi sehingga tidak bisa diprediksi berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan. Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar atau malah bisa mengalami kerugian. Hal ini bergantung pada Anda dan MI Anda untuk cermat dalam memilih produk investasi yang paling baik dan kecil resiko.

Investasi Cerdas Dengan Reksadana Pasar Uang

Berdasarkan semua ulasan yang sudah Anda baca di atas, dapat disimpulkan bahwa Reksadana Pasar Uang lebih beresiko daripada deposito, namun dengan resiko yang tergolong rendah ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik daripada dengan berinvestasi hanya di deposito. Yang terpenting dalam investasi di Reksadana Pasar Uang adalah Anda harus pandai melihat situasi keuangan dan cerdas dalam menentukan pilihan, karena hal itu akan berpengaruh pada nilai return yang Anda dapatkan nanti. Selain itu, Anda juga harus memiliki MI yang juga cakap dalam melakukan hal itu sehingga bisa membantu Anda dalam menjatuhkan pilihan. Jadilah investor yang cerdas dengan menggunakan Reksadana Pasar Uang.



REKSADANA PENDAPATAN TETAP

Investasi reksa dana gak hanya bisa dilakukan bapak-bapak botak berjas yang kerjanya baca koran bisnis atau nongkrongin bursa saham. Kita-kita yang baru lulus kuliah dan bahkan ibu rumah tangga juga bisa kok menanam pohon duit reksa dana. [Baca: Belajar Investasi Reksa Dana Sebagai Pilihan Mendulang Uang Lebih]

Salah satu jenis reksa dana yang kerap direkomendasikan buat pemula adalah reksa dana pasar uang. Sebab mekanismenya gak begitu njelimet dan bisa dipakai dalam jangka waktu pendek (kurang dari setahun). Tapi imbal hasil yang didapat dari jenis reksa dana itu bisa dibilang yang paling minim, antara lain karena periode investasi yang pendek itu.

Kalau lagi mau nyemplung ke dunia investasi reksa dana tapi pingin dapat return yang lebih tinggi, kita bisa memilih investasi reksa dana pendapatan tetap. Dibanding reksa dana pasar uang, mekanisme reksa dana ini pun cukup simpel.

Tapi biasanya investasi reksa dana pendapatan tetap harus berjalan 1-3 atau 5 tahun alias berjangka waktu menengah untuk bisa memberi imbal hasil yang lebih optimal. Karena itu, reksa dana ini kurang cocok buat yang mau berinvestasi dalam jangka waktu pendek.

Reksa dana pendapatan tetap juga sering disebut dengan reksa dana obligasi. Sebab duit yang ditanam di reksa dana ini sebagian besar dialokasikan ke obligasi korporasi/perusahaan ataupun pemerintah, seperti yang dijelaskan Otoritas Jasa Keuangan di situsnya.

keyword


Obligasi adalah surat utang. Kalau berinvestasi reksa dana pendapatan tetap, bisa dibilang kita meminjamkan duit ke korporasi atau pemerintah untuk memperbesar usaha mereka. Nah, konsekuensinya, kita mendapat cicilan pelunasan plus bunga secara periodik.

Itu makanya reksa dana ini disebut “pendapatan tetap”. Soalnya kita memperoleh dana secara berkala dari pembayaran utang tersebut. Bunga, alias kupon dalam istilah investasi reksa dana pendapatan tetap, tiap-tiap obligasi berbeda-beda.

Secara umum, rumus yang berlaku untuk kupon reksa dana pendapatan tetap ialah semakin besar kupon, semakin tinggi harga obligasinya. Demikian juga sebaliknya. Jika kupon kecil, harga obligasinya rendah.

Nilai kupon ini pun biasanya berubah-ubah saat pencairan. Sebab nilai kupon dipengaruhi faktor eksternal, di antaranya suku bunga. Kalau dana digunakan manajer investasi untuk membeli obligasi perusahaan besar-kecilnya kupon saat pencairan juga bergantung pada performa bisnis perusahaan itu.

Tinggal pintar-pintarnya manajer investasi memilih obligasi yang tepat agar dana kita lebih berlipat-lipat. Sudah tahu manajer investasi, kan? Kalau berinvestasi reksa dana, baik lewat bank maupun langsung ke perusahaan manajer investasi, otomatis kita akan berhubungan dengan yang namanya manajer investasi.

keyword


Manajer investasi bertugas mengelola dana investasi kita sesuai dengan profil keuangan yang kita miliki. Reksa dana pendapatan tetap biasanya dipilih investor yang profilnya gak begitu mau ambil risiko besar dalam berinvestasi. Manajer investasi wajib paham benar soal profil investornya, biar dana investasi dikelola sesuai dengan yang dikehendaki investor itu. [Baca: 6 Cara Memilih Manajer Investasi buat yang Mau Terjun ke Reksa Dana]

Simulasi Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Untuk lebih memahami cara kerja reksa dana pendapatan tetap dalam memberikan keuntungan, mari kita gunakan simulasi berikut ini.

Pada 5 Agustus 2015, Pak Hengky membeli reksa dana pendapatan tetap  XYZ sebesar Rp 5.000.000. NAB/unit reksa dana XYZ pada hari itu adalah Rp 1.500. Maka unit penyertaan yang dimiliki Pak Hengky sebesar:

Rp 5.000.000/ Rp 1.500 = 3.333,334 unit penyertaan.

Pada 29 September 2015, Pak Hengky menjual kembali seluruh reksa dananya. NAB/unit reksa dana XYZ pada hari itu adalah Rp. 1.650. Maka total investasi yang didapatkan Pak Hengky sebesar:

Rp 3.333,334 x  Rp 1.650 = Rp 5.499.999

Dengan demikian, berarti Pak Hengky memperoleh keuntungan dengan perhitungan:

Modal saat membeli reksa dana= Rp 5.000.000
Investasi yang didapat saat menjual reksa dana= Rp 5.499.999
Keuntungan: Rp 5.499.999 – Rp 5.000.000 = 499.999.

Tetap tidak Tetap

Seperti disebutkan di atas, reksa dana ini disebut “pendapatan tetap” karena dana investor ditanamkan ke instrumen investasi yang memberikan pendapatan tetap berupa pembayaran kupon secara berkala. Tapi besar-kecilnya kupon itu bergantung pada faktor eksternal.

keyword


Seperti harga saham, harga obligasi bisa turun-naik setiap hari. Itu sebabnya, ketika tiba tanggalnya kita mendapat pembayaran bunga dari suatu obligasi, harga obligasi itu bisa saja malah sedang turun. Turunnya harga obligasi itu berarti nilai bunga yang kita dapat lebih kecil.

Selain itu, manajer investasi bisa saja mengelola kembali dana hasil investasi tersebut. Itu namanya reinvestasi. Jadi, kita tetap mendapat hasil investasi, tapi tidak dimasukkan ke rekening kita. Hasil investasi itu berupa kenaikan nilai aktiva bersih atau nilai reksa dana yang kita punya lebih besar, sehingga di kemudian hari lebih banyak menghasilkan pula.

Tapi tetap saja, investasi reksa dana ini lebih menjamin adanya pemasukan yang stabil buat investornya. Khususnya kalau dibandingkan dengan saham, yang harganya bisa kayak roller coaster alias turun-naik dalam waktu sekejap.

Karena itulah reksa dana pendapatan tetap bisa dijadikan batu loncatan buat investor sebelum terjun ke investasi dengan instrumen berupa saham. Tertarik menanam pohon duit lewat investasi reksa dana pendapatan tetap? Kunjungi saja perusahaan manajer investasi atau bank yang menawarkan layanan ini di sekitar tempat tinggal kamu untuk mendapat informasi yang lebih detail


 REKSADANA CAMPURAN
investasi reksa dana campuran

Di dunia investasi, ada jenis reksa dana yang nama maupun kenikmatannya seperti es campur. Reksa dana campuran namanya.

Es campur terdiri atas berbagai macam isi, seperti kolang-kaling, alpukat, nangka, kelapa muda, nanas, susu, dan cincau. Masing-masing isi itu bisa dijadikan es sendiri-sendiri dan tetap nikmat.

Demikian juga reksa dana campuran. Seperti tertulis di situs informasi Otoritas Jasa Keuangan, reksa dana campuran adalah investasi yang menanamkan dananya di berbagai macam efek, antara lain saham, obligasi, dan pasar uang (deposito).

Artinya, kalau kita melakukan investasi reksa dana campuran, pemasukan kita akan terdiri atas hasil pengelolaan dana di berbagai macam instrumen itu. Namun instrumen tersebut juga punya wadah sendiri-sendiri di bidang investasi reksa dana. Misalnya reksa dana saham yang khusus mengalokasikan dana investasi di pasar saham.

Reksa dana campuran sering direkomendasikan buat mereka yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu menengah hingga panjang (3 hingga di atas 5 tahun). Jenis reksa dana ini menjadi favorit terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi. Soalnya risikonya gak tinggi-tinggi amat, tapi return atau imbal hasilnya cukup menjanjikan alias bersifat moderat.


Investasi reksa dana campuran relatif lebih aman. Sebab kebijakan investasinya fleksibel, gak kaku kayak cowok yang baru nge-date untuk pertama kalinya. Contohnya kalau bursa saham lagi letoy, investasi bisa lebih difokuskan pada obligasi atau pasar uang.

Lalu saat bursa saham lagi bergairah, porsi investasi di saham bisa ditingkatkan. Tapi, dalam kasus seperti itu, kita melalui manajer investasi gak bisa langsung mengalihkan seluruh investasi reksa dana campuran ke pasar saham buat memetik keuntungan sebesar-besarnya.

Menurut aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, porsi investasi di reksa dana campuran harus terbagi-bagi ke saham, obligasi, dan pasar uang. Porsi masing-masing instrumen itu maksimal 79 persen dari nilai aktiva bersih atau nilai dana yang kita investasikan dalam portofolio reksa dana campuran tersebut.

portfolio reksa dana campuran


Terkait dengan pembagian itu, ada pemeo di dunia investasi yang mengatakan semua telur sebaiknya tak ditaruh di satu wadah. Sebab kalau wadah jatuh, pecahlah telur-telur itu. Maknanya, dana investasi sebaiknya tidak 100 persen ditempatkan di instrumen yang sama untuk berjaga-jaga jika instrumen itu performanya jelek.

Investasi reksa dana saham cocok betul dengan pemeo itu. Manajer investasi yang bertugas mengelola dana investasi kita bisa mengubah-ubah fokus investasi sesuai dengan situasi dan kondisi pasar saat itu. Kalau manajer investasinya jeli, bukan mustahil telur yang kita punya gak muat ditaruh di satu wadah saja alias dana investasi kita beranak-pinak, bahkan bercucu dan cicit.


Dengan melakukan investasi reksa dana campuran, artinya risiko investasi kita tersebar. Saat satu porsi instrumen menghasilkan kerugian, porsi lain bisa saja memberikan keuntungan yang besar. Itu juga berarti pemasukan dari jenis investasi ini tak tetap, bergantung pada porsi instrumen yang dipilih manajer investasi.

Misalnya dana Rp 10 juta ditanamkan ke reksa dana campuran sesuai dengan yang tercantum dalam prospectus reksa dana. Yang perlu diingat, kita wajib memastikan manajer investasi bekerja dengan baik alias dapat mengelola dana investasi sehingga tumbuh subur.

Kita bisa menyewa jasa manajer ini di perusahaan manajer investasi langsung. Bisa juga lewat bank yang bekerja sama dengan perusahaan itu.

Kalau kita merasa gak cocok dengan strategi campur-mencampur instrumen reksa dana suatu manajer investasi, sah-sah saja kalau kita pindah ke lain hati. Jika memang manajer investasi itu gak perform, mending cari manajer lain, tul gak? Ada banyak pilihan manajer investasi kok didaftar Bapepam-LK.

Kayak beli es campur saja. Kalau abang penjualnya asal memasukkan bahan-bahan ke mangkuk, rasanya bisa acak-adut. Tapi kalau tiap-tiap bahan diukur, kita bisa menyantap semangkuk es campur yang lezat

 REKSADANA SAHAM (EQUITY FUND)
reksa dana saham
 Kalau kamu berpikir investasi reksa dana saham nggak menguntungkan. Ini saatnya kamu berpikir sebaliknya.

Selama Oktober 2015, indeks reksa dana saham mencatat return 7,04 persen lebih tinggi dibandingkan dengan IHSG yang cuma 5,48 persen. Bahkan beberapa reksa dana saham mencatatkan return melebihi 10 persen dalam sebulan. Apa gerangan yang mendorong lonjakan kinerja ini?

Menurut analis Bareksa, pergerakan saham perbankan menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan kinerja reksa dana saham sepanjang bulan Oktober. Berdasarkan fund fact sheet, reksa dana dengan return yang tinggi pada bulan Oktober memiliki saham perbankan dalam top holding-nya.

Perbankan menjadi sektor yang mendapat alokasi cukup besar dalam portofolio reksa dana tersebut. Salah satu reksa dana saham yang menghasilkan return tertinggi adalah Panin Dana Maksima.

Dalam fund fact sheet-nya bulan September, reksa dana ini mengalokasikan mayoritas asetnya pada sektor perbankan. Sektor perbankan memiliki alokasi aset hingga 37 persen dalam portofolio Panin Dana Maksima.

reksa dana saham
Dengan melihat kinerja reksa dana selama Oktober, kita bisa memilih manajer investasi yang bonafide untuk berinvestasi ke depannya


Saham perbankan yang menjadi pilihan top holding reksa dana ini merupakan mayoritas saham bank pelat merah, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Selain itu juga terdapat saham PT Bank Panin Tbk (PNBN) masuk dalam 10 saham yang memiliki proporsi cukup besar dalam portofolionya.

Memang, saham perbankan terkenal fluktuatif karena sensitifitasnya yang cukup tinggi terhadap sentimen terutama yang berpengaruh pada perekonomian. Contohnya saat ekonomi sedang pulih, maka saham perbankan yang cukup cepat merespon dan mengalami kenaikan tinggi.


Sektor perbankan juga menjadi sektor yang mengalami kenaikan paling tinggi ketiga sepanjang bulan Oktober dibandingkan dengan sektor jenis lainnya, setelah sektor aneka industri dan perkebunan. Sektor ini mengalami kenaikan hingga 8,65 persen, sedangkan sektor aneka industri naik hingga 10,14 persen dan sektor perkebunan 8,72 persen.

Tetapi nggak semua reksa dana berjaya selama Oktober. Reksa dana saham Emco Growth Fund, per Oktober 2015 memiliki dana kelolaan yang tergolong kecil sebesar Rp15,7 miliar.

Return reksa dana saham ini  melesat hingga 16 persen sepanjang Oktober, tetapi dana kelolaan hanya naik 6,8 persen. Artinya justru banyak investor yang melakukanredemption (penjualan kembali) reksa dana tersebut.

Daftar reksa dana dengan performa tertinggi selama Oktober


Yang perlu diwaspadai investor, jumlah dana kelolaan ini lebih kecil dari batas minimum dana kelolaan reksa dana yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Rp25 miliar. Risiko pembubaran reksa dana menjadi lebih tinggi pada reksa dana Emco Growth Fund.
Sumber artikel reksadana https://blog.duitpintar.com

No comments:

Post a Comment